Diklat SIG Berbasis Ponsel Tahun 2022

Pemanfaatan dan perkembangan SIG tidak lepas dari perkembangan ilmu-ilmu yang lain, diantaranya fisika (optik), matematika spasial, statistik, elektronik, komputer, geografi, remote sensing, fotogrammetri, geometri, geodesi, teknik sipil, kartografi, geografi, planologi, pedologi, survei, klimatologi, hidrologi, lithologi, oceanografi, vulkanologi, teknik pertambangan, ilmu lingkungan, kehutanan, perkebunan, dan pertanian. Semua ilmu yang berhubungan dengan SIG dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan dengan perkembangan konsep dasar SIG (misal:  fisika, matematik, informatika, elektronika, penginderaan jauh), dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan aplikasi SIG untuk suatu tujuan (misalnya: oceanografi, vulkanologi, planologi, pertanian, kehutanan, lingkungan).

Dalam bidang pertanian, lingkungan dan kehutanan, SIG lebih banyak dimanfaatkan untuk tujuan analisis kesesuaian/ kemampuan lahan untuk pertanian, estimasi produksi beberapa komoditi pertanian, estimasi serangan hama-penyakit tanaman, prediksi erosi tanah, monitoring dan analisis perubahan tataguna lahan, analisis kerentanan banjir dan longsor tanah akibat perubahan penggunaan lahan, perencanaan tataguna lahan, ekstensifikasi pertanian, monitoring kerusakan dan kebakaran hutan, monitoring agroklimatologi, survei dan pemetaan tanah, evaluasi dan klasifikasi tanah, pemetaan sumberdaya lahan, perencanaan jaringan irigasi, analisis daya dukung lahan pertanian, dan perencanaan perdesaan.

Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian sekarang ini banyak didukung oleh kemajuan teknologi kedirgantaraan yang menghasilkan berbagai citra muka bumi dengan resolusi yang Dasar-Dasar Sistem Informasi Geografis 9 sangat tinggi serta mudah diakses oleh setiap orang, seperti foto udara dan citra satelit yang mampu menampilkan secara detil vegetasi penutup tanah.

Pelaksanaan pelatihan dengan media Zoom

Diklat SIG berbasis ponsel dilaksanakan pada tanggal 31 Mei s/d 14 Juni 2022 dengan jumlah peserta 30 orang dimana seluruh peserta berasal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Pelaksanaan dilakukan secara daring, dimana widyaiswara berasal dari BPSDMD Provinsi Jawa Tengah dan juga dari Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadipaten. Aplikasi ponsel menggunakan Locus Map, Locus Map Tweak dan Locus GIS sedangkan software untuk pemetaan yang diinstasl dilaptop menggunakan software open sources Quantum GIS 3.22.6.

Contoh output pelatihan (membuat peta)

- ak84 -


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOKASHI

Bantuan Bibit Tanaman Produktif

Fungsi dan Manfaat Mangrove